Bab 10 : Peran Sektor Luar Negeri Pada Perekonomian Indonesia


1.   Perdagangan Antar Negara
            Puluhan tahun yang lalu, ahli ekonomi telah menyatakan bahwa perdagangan luar negeri merupakan salah satu sumber kekayaan Negara, sehingga jika suatu Negara ingin mencapai kemakmuran, maka mutlak Negara tersebut harus melakukan perdagangan Negara lainnya.
            Beberapa alas an mengapa suatu Negara memerlukan Negara lain dalam kehidupan ekonominya adalah :
            Pertama, tidak semua kebutuhan masyarakatnya dapat dipenuhi oleh komoditi yang dihasilkan di dalam negari, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus dilakukan impor dari Negara yang memproduksinya.
            Kedua, karena terbatasnya konsumen, tidak semua hasil produksi dapat dipasarkan di dalam negeri, sehingga perlu dicari pasar di luar negeri. Untuk itulah seatu Negara membutuhkan Negara lain untuk perluasan pasar bagi produknya.
            Ketiga, sebagai sarana untuk melakukan proses ahli teknologi. Dengan membeli produk asingsuatu Negara dapat mempelajari bagaimana produk tersebut dibuat dan dipasarkan, sehingga dalam jangka panjang dapat melakukan produksi untuk barang yang sama.
            Keempat, perdagangan antar Negara sebagai salah satu cara membina persahabatan dan kepentingan-kepentingan polotik lainnya.
            Kelima, secara ekonomis danmatematis perdagangan antar Negara dapat mendatangkan tambahan keuntungan dan efisiensi dari dilakukannya tindakan spesialisasi produksi dari Negara-negara yang memiliki keuntungan mutlak dan/atau keuntungan berbanding.

2.   Hambatan Perdagangan Antar Negara
            Meskipun setiap Negara menyadari bahwa perdagangan negaranya dengan Negara lain harus terlaksana dengan baik, lancar, dan saling menguntungkan. Namun seringkali Negara-negara tersebut membuat suatu kebijaksanaan dalam sektor perdagangan luar negeri yang justru menimbulkan hambatan dalam proses transaksi perdagangan luar negeri.
            Namun demikian, dengan mulai dicetuskannya era perdagangan bebas, maka hambatan-hambatan yang selama ini cukup menggelisahkan akan dicoba untuk dikurangi dan jika mungkin dihapuskan. Adapun bentuk-bentuk hambatan yang selama ini terjadi diantaranya adalah :

           Hambatan Tarif
          Tarif adalah suatu nilai tertentu yang dibebankan kepada suatu komoditi luar negeri tertentu yang akan memasuki suatu Negara (komoditi impor). Tarif sendiri ditentukan dengan jumlah yang berbeda untuk masing-masing komoditi impor. Secara garis besar bentuk penetapan tarif ada dua jenis, yakni :
-          Tarif Ad-volarem
-          Tarif Spesifik
            Tidak adanya tariff menjadikan komoditi impor yang masuk ke Indonesia menjadi bertambah banyak sehingga harganya turun (menjadi lebih murah), akibatnya masyarakat lebih menyukai produk tersebut. Hal ini berakibat produksi/penawaran produk sejenis dari industri dalam negeri merosot tajam, suatu hal yang merugikan.
           Kebijaksanaan tarif menjadikan keadaan pada kesimpulan pertama menjadi lebih baik, hal ini dibuktikan dengan naiknya produksi nasional yang dipergunakan menjadi lebih besar.

Hambatan Quota
              Quota termasuk jenis hambatan perdaganganluar negeri yang lazim dan sering diterapkan oleh suatu Negara untuk membatasi masukkan komoditi impor ke negaranya. Quota diartikan sebagai tindakan pemerintah suatu Negara dengan menentukan batas maksimal suatu komoditi impor yang boleh masuk ke Negara tersebut. Seperti halnya tariff, tindakan Quota ini tentu tidak akan menyenangkan bagi Negara pengekspor. Indonesia sendiri pernah menghadapi Quota impor yang ditetapkan oleh sistem perekonomian Amerika.

Hambatan Dumping
                Meskipun karakteristiknya tidak sepertiTarif dan Quota, namun dumping sering menjadi suatu masalah bagi suatu Negara dalam proses perdagangan luar negerinya.

Hambatan Embargo/Sanksi Ekonomi
               Sejarah membuktikan bahwa suatu Negara yang karena tindakannya dianggap melanggar hak asasi manusia, melanggar wilayah kekuasaan suatu Negara, akan menerima/dikenakan sanksi  ekonomi oleh Negara yang lain (PBB).

3.   Neraca Pembayaran Luar Negeri Indonesia
                  Seperti halnya bentuk neraca keuangan lazimnya, maka neraca pembayaran luar negeri Indonesia juga merupakan suatu bentuk pelaporan yang seistematis mengenai segala transaksi ekonomi yang diakibatkan oleh adanya kebijaksanaan dan kegiatan ekonomi  di sektor luar negeri. Dengan demikian dalam neraca ini juga terdapat pos yang merupakan arus dana masuk (umumnya ditandai dengan +) dan ada pos yang merupakan arus dana keluar (ditandai dengan -).
            Namun demikian secara ringkas pos-pos dalam neraca pembayaran luar negeri Indonesia tersebut dapat dikelompokkan ke dalam berikut ini :
-    Neraca perdagangan, merupakan kelompok transaksi-transaksi yang berkaitan  dengan kegiatan ekspor dan impor barang, baik migas maupun non-migas.
-            Neraca Jasa, merupakan kelompok transaksi-transaksi yang berkaitan dengan  
       kegiatan ekspor impor di bidang jasa.
-   Neraca Berjalan, merupakan hasil penggabungan antara neraca perdagangan dengan neraca jasa. Jika lebih banyak pos arus kas masuknya (ekspor) maka nila neraca berjalan akan surplus, begitu juga sebaliknya.
-          Nera Lalu Lintas Modal, merupakan kelompok pos-pos yang berkaitan dengan lalu lintas modal pemerintah bersih (selisih antara pinjaman dan pelunasan utang pokok) dan lalu lintas modal swasta bersih, berikut lali lintas modal bersih lainnya yang merupakan selisih penerimaan penanaman modal asing dengan pembayaran BUMN.
-          Selisih yang belum diperhitungkan
-          Neraca lalu lintas moneter, merupakan kelompok pos-pos yang berkaitan dengan perubahan cadangan devisa.

4.   Peran Kurs Valuta Asing
          Kurs valuta asing sering diartikan sebagai banyaknya nilaimata uang suatu Negara(Rupiah misalnya) yang harus dikorbankan/dikeluarkan untuk mendapatkan suatu unit mata uang asing (Dollar misalnya). Sehingga dengan kata lain, jika kita gunakan contoh Rupiah dan Dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai tukar yang menggambarkan banyaknya Rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapat satu unit Dollar dalam kurun waktu tertentu. Masalah kurs valuta asing mulai muncul ketika transaksi ekonomi sudah mulai melibatkan dua Negara (mata uang) atau lebih, tentunya sebagai alat untuk menjembatani perbedaan mata uang di masing-masing Negara.

Sumber : ELEARNING

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSOK KETUA KPK

MENGENAL TENTANG BPK

MEREKA ITU SEPERTI NANO-NANO