Sepuluh Universitas di AS Tawarkan Program Studi Keuangan Syariah
Amerika Serikat (AS) cenderung
skeptis dan belum menggali potensi keuangan syariah. Meski begitu ternyata ada
kepentingan akademik di Amerika Serikat tentang keuangan syariah yang terungkap
dalam laporan penyedia informasi pendidikan keuangan syariah terkemuka, Yurizk.
Laporan Pendidikan Keuangan Syariah
Global (GIFE) 2013 tersebut menyebutkan bahwa sepuluh sekolah bisnis di Amerika
Serikat menawarkan kursus dan program keuangan syariah. Sepuluh universitas
tersebut yakni Harvard University, Stanford University, University of
Pennsylvania (Wharton), MIT Sloan, Northwestern University (Kellogg),
University of Chicago, University of Berkeley (Fakultas Hukum), Columbia
Business School, Dartmouth College (Tuck), New York University (Stern).
Proyek Keuangan Syariah Harvard adalah inisiatif paling menonjol tentang keuangan syariah di Amerika Serikat. Kegiatan tersebut merupakan forum intelektual setiap dua tahun sekali dan membawa para ulama, pendidik dan ahli dari seluruh dunia untuk membahas isu-isu di industri keuangan syariah. Proyek ini didirikan pada 1995 oleh Pusat Studi Timur Tengah (CME) Harvard University yang kemudian menjadi bagian dari Program Studi Hukum Islam di Harvard Law School.
Saat ini ada 742 institusi di seluruh dunia yang terlibat dalam pendidikan dan penyebaran pengetahuan keuangan syariah. Pakistan, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab (UEA) adalah negara-negara teratas dengan jumlah pendidikan keuangan syariah terbanyak. Inggris memimpin pendidikan keuangan syariah di Eropa dengan 53 persen dari total pendidikan keuangan syariah dan penyedia layanan pengetahuan di wilayah tersebut. UEA memimpin pendidikan keuangan syariah di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara dengan 30 persen dari Lembaga Pendidikan dan Pengetahuan Keuangan Syariah di wilayah tersebut.
GIFE 2013 adalah panggilan bagi seluruh pemangku kepentingan industri keuangan syariah. Laporan ini adalah salah satu yang eksklusif dan tepat waktu untuk masa industri. "Jika Anda mencari wawasan komprehensif tentang sektor pendidikan keuangan syariah, laporan inilah yang cocok," kata Kepala Keuangan dan Strategi Pengembangan Perusahaan First Global Group, Muath Mubarak seperti dikutip PR.com, Rabu (4/12).
Proyek Keuangan Syariah Harvard adalah inisiatif paling menonjol tentang keuangan syariah di Amerika Serikat. Kegiatan tersebut merupakan forum intelektual setiap dua tahun sekali dan membawa para ulama, pendidik dan ahli dari seluruh dunia untuk membahas isu-isu di industri keuangan syariah. Proyek ini didirikan pada 1995 oleh Pusat Studi Timur Tengah (CME) Harvard University yang kemudian menjadi bagian dari Program Studi Hukum Islam di Harvard Law School.
Saat ini ada 742 institusi di seluruh dunia yang terlibat dalam pendidikan dan penyebaran pengetahuan keuangan syariah. Pakistan, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab (UEA) adalah negara-negara teratas dengan jumlah pendidikan keuangan syariah terbanyak. Inggris memimpin pendidikan keuangan syariah di Eropa dengan 53 persen dari total pendidikan keuangan syariah dan penyedia layanan pengetahuan di wilayah tersebut. UEA memimpin pendidikan keuangan syariah di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara dengan 30 persen dari Lembaga Pendidikan dan Pengetahuan Keuangan Syariah di wilayah tersebut.
GIFE 2013 adalah panggilan bagi seluruh pemangku kepentingan industri keuangan syariah. Laporan ini adalah salah satu yang eksklusif dan tepat waktu untuk masa industri. "Jika Anda mencari wawasan komprehensif tentang sektor pendidikan keuangan syariah, laporan inilah yang cocok," kata Kepala Keuangan dan Strategi Pengembangan Perusahaan First Global Group, Muath Mubarak seperti dikutip PR.com, Rabu (4/12).
Sumber Daya Insani (SDI) merupakan
tantangan penting bagi industri keuangan syariah. GIFE. 2013 menjembatani
kesenjangan informasi dan membawa wawasan kritis tentang tantangan yang
dihadapi industri keuangan syariah dalam pengembangan SDI. Profesor Ekonomi dan
Keuangan University of New Orleans, Kabir Hassan menyebut Yurizk telah mengisi
kekosongan laporan pendidikan keuangan syariah di dunia. Saat ini diperkirakan
ada kebutuhan 50 ribu profesional industri perbankan syariah. "Sektor pendidikan
dan industri akan mendapatkan keuntungan dari laporan ini," ucapnya.
Menurut Saya, Ini adalah bukti bahwa
memiliki pemahaman tentang keuangan syariah sangatlah penting. Negara-negara
maju seperti Amerika dan Inggris saja yang mayoritas penduduk Mereka
non-muslim, sangat tertarik dengan konsep keuangan syariah. Bahkan Mereka menawarkan
program studi keuangan syariah di universitas-universitas ternama di dunia.
Sumber : REPUBLIKA
Komentar
Posting Komentar