Bab 4 : Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Strategi Pembangunan
1.      Strategi Pertumbuhan
Dalam proses pembangunan dikenal adanya teori pertumbuhan, yang didalamnya terdapat tiga pola, yaitu :
a.       Pertumbuhan Berkesinambungan
Pola ini biasanya dihubungkan dengan partumbuhan yang lambat dan sangat tidak setabil/volatile. Serta dapat menghambat pengurangan kemiskinan dan mengantar kepada kurangnya sumber daya untuk diinvestasikan dalam modal manusia dan alam.Pola ini mengakibatkan stagnasi ekonomi dan kerugian kesejahteraan. Pola ini pula biasanya terjadi dalam konteks pemerintahan yang buruk dan korupsi yang mengakibatkan investasi yang rendah dan alokasi pengeluaran publik yang tidak efisien.

b.      Pertumbuhan Distorsi
Pertumbuhan yang terdistorsi diambil dengan resiko kerusakan sumber daya alam, misalnya dengan menghargainya terlalu rendah; kurangnya investasi dalam modal manusia, misalnya kurangnya perlindungan yang memadai terhadap tenaga kerja anak; dan subsidi untuk modal fisik, seperti pengecualian pajak, mengizinkan pajak terutang, memberikan hibah financial untuk menghadiahi investasi tertentu, dan menyediakan subsidi kredik investasi.

c.       Pertumbuhan yang Berkesinambungan dan Seimbang
Pola ini lebih baik untuk memperbaiki kesejahteraan dan untuk mengurangi kemiskinan. Karena itu, untuk melestarikan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup wajar, asset utama ekonomi yakni fisik dan financial, manusia dan social, serta alam dan lingkungan. Pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan sangat bermanfaat bagi kaum miskin.

2.      Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah, dengan ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.

3.      Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan strategi kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain, sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep ketergantungan adalah:
a.       Kemiskinan di negara-negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin bebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranyanadalah; meningkatnya produksi nasional, yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintai produk nasional, dan sejenisnya.
b.      Teori ketergantungan ini kemudian dkritik oleh Kothari dengan mengatakan "teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (selfdevelopment). Sebab selalu akan gempang sekali bagi kita untuk menumpahkan semua kesalahan pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja" (Kothari dalam Ismid Hadad, 1980)

4.      Strategi yang Berwawasan Ruang
Stategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh penyebar dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil dari pada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash-effect) . Perbedaan pandangan kesua tooh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai. Sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

5.      Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu, sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok, dan sejenisnya.


Faktor-faktor yang mempengaruhi Strategi Pembangunan
Faktor apa yang mempengaruhi pemilihan strategi pembangunan ekonomi dimana sangat dipengaruhi oleh pertanyaan ‘ Apa tujuan yang hendak dicapai ?’
Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan ysng ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan.


Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia
Strategi Pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrim. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesia pun tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan, dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya wilayah Indonesia dengan berbagai wilayah pembangunan I, II, III, dan seterusnya).
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni :

REPELITA I
Meletakan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mengandung sektor pertanian meletakan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
REPELITA II
Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
REPELITA III
Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
REPELITA IV
Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industry sendiri, baik industry ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya


Perencanaan Pembangunan
Ø  Menurut Bintoro Tjokroamidjojo, Manfaat perencanaan adalah :
1.     Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan
2.      Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak-pastian dapat dibatasi seminim mungkin
3.   Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik
4.      Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya
5.   Dengan adanya rencana maka aka nada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi
6.      Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia
7.    Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan
8.      Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklus konjungtur

Ø  Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
Periode Sebelum Orde Baru, dibagi dalam :
            Periode 1945 – 1950
Periode 1951 – 1955
Periode 1956 – 1960
Periode 1961 – 1965

Periode Setelah Orde Baru, dibagi dalam :
Periode 1966 s/d 1958, Periode Stabilisasi dan Rehabilitasi
            Periode Repelitas I            : 1969/70 – 1973/74
            Periode Repelitas II          : 1974/75 – 1978/79
            Periode Repelitas I            : 1979/80 – 1983/84
            Periode Repelitas I            : 1984/85 – 1988/89
            Periode Repelitas I            : 1989/90 – 1993/94

Sumber : 
            ELEARNING UG

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSOK KETUA KPK

MENGENAL TENTANG BPK

MEREKA ITU SEPERTI NANO-NANO