Harus Diketahui Sebelum Memilih Franchise
Jalan meraih keuntungan finansial tak selalu mulus. Maraknya usaha franchise harus disikapi dengan hati-hati. Meski semua franchisor selalu menjanjikan keuntungan, tetap ada kendala yang harus dihindari.
Investasi dalam bisnis franchise membutuhkan tidak sekedar modal uang. Tapi juga waktu dan kesabaran. Jauh sebelum memutuskan kita harus mempertimbangkan masak-masak apakah pilihan bisnis ini cocok dan tepat. Setiap bentuk pengeluaran modal duit pastilah harus dilakukan dengan bijaksana.
Sesuai data dari Perhimpunan Waralaba Indonesia (WALI), tahun 2009 terdapat 803 usaha franchise and lisence yang beroperasi di Indonesia. Memilih bisnis frinchise tentu saja perlu jeli agar modal yang ditanamkan bias beranak pinak. Levita Supit, ketua WALI dan Evi Diah Puspita, Kepala Departemen Keanggotaan WALI memberikan kiat-kiat memilih bisnis franchise.
1 |
PILIH JENIS SESUAI MINAT.
“Jangan pilih bisnis yang sifatnya ikut-ikutan. Meskipun orang lain sukses menjalankan suatu bisnis, belum tentu kita juga akan sukses menjalankan bisnis itu.” tutur Levita Supit. Lebih baik pilih yang sesuai dengan mnat atau hobi. Bila Anda punya hobi masak, bias pilih bisnis restorant atau cafĂ©. Bila sesuai dengan minat Anda, maka passion Anda akan membantu dalam mengembangkan bisnis. Sebab, menjalankan bisnis tak selamanya mulus. Kalau bisa melewati perjalanan jatuh bangun dengan riang tentu akan jauh dari resiko gagal.
2 |
SESUAIKAN DENGAN MODAL.
Modal yang Anda miliki sebaiknya lebih dari franchise fee yang disyaratkan oleh franchisor. Biasanya ada beberapa item yang perlu diusahakan sendiri oleh franchisee. Jadi, pilih bisnis sesuai modal Anda.
3 |
TAHAN KRISIS.
Kalau mau aman, sebaiknya pilih bisnis yang tidak mudah terimbas krisis moneter. Menurut Levita Supit, krisis moneter baik tingkat global maupun nasional biasanya mempengaruhi daya beli masyarakat dan harga bahan baku. Karenanya, aka nada kecenderungan omzet penjualan produk-produk tertentu menurun. “Sampai saat ini bisnis waralaba yang tidak terlalu terpengaruh krisis masih bidang food and beverage”, kata Ita.
4 |
GALI INFORMASI DARI FRANCHISOR.
Setelah menentukan bisnis dan kisaran modal yang sesuai, Anda bisa mempersempit pencarian informasi pada beberapa franchisor yang sesuai demean kriteria tersebut. Selanjutnya, gali data sebanyak-banyaknya dari para franchisor tersebut. Selidiki apa franchisor mau terbuka dan bisa membangun komunikasi yang baik. Relasi antara franchisor dan franchisee adalah setara, jadi perlu terjalin hubungan baik antara keduanya. Selain itu, selama menjalankan bisnis pasti muncul beberapa kendala. Jika komunikasi berjalan baik, kedua pihak akan mudah bekerja sama memecahkan berbagi permasalahan yang dihadapi.
5 |
MELIHAT OUTLET YANG SUDAH BEROPERASI.
Kelengkapan informasi bisa membantu kita menentukan pilihan dengan mantap. Menurut Evi, calon franchise juga perlu bertanya tentang outlet yang dimiliki franchisor. “Berapa jumlah outlet, kalau perlu visit ke outlet. Lihat seperti apa mereka melakukan operasionalnya, atau Tanya ke customernya. Kita bisa minta bicara dengan salah satu franchisee, supaya dapat input misalnya tentang bagaimana mereka bekerja sama dengan franchisor, support apa yang mereka peroleh, dan sebagainya. Jadi, dibuka kesempatan sebanyak-banyaknya untuk mendapat informasi yang meyakinkan kita”, papar Evi.
6 |
MEMAHAMI PERJANJIAN FRANCHISING.
Bila ada franchisor memberiakn janji bermacam-macam, sebaiknya lihat juga apakah hal itu sudah tercangkup dalam surat perjanjian franchise. Biasanya perjanjian itu memuat hak dan kewajiban kedua pihak. Jika terdapat masalah selama proses kontak franchise, bukti tertulis itulah yang menjadi pedoman kedua pihak.
Sumber Majalah idebisnis
Komentar
Posting Komentar