Berwirausaha, Siapa Takut?
"Laporan Bank Dunia Juni 2011 lalu yang bertajuk Global Development Horizon 2011 menyatakan, Indonesia bersama Brazil, China, India, Korea Selatan, dan Rusia sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi global. Bahkan, prediksinya, di tahun 2025 nanti, lebih dari setengah pertumbuhan ekonomi dunia akan didorong oleh 6 Negara tersebut, yang akan membantu pertumbuhan ekonomi di negara-negara miskin."Namun demikian, ada beberapa tantangan yang harus diupayakan agar Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara maju. Salah satunya adalah sektor ekonomi yang belum diupayakan optimal. Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah siap diolah. Indonesia termasuk dalam ranking 10 besar penghasil tembaga, emas, natural gas, nikel, karet, dan batu bara.
Kabar menggembirakan ini dilansir dalam situs Bank Dunia 15 Juni 2011. Mansoor Dailami, Chief economist Bank Dunia menyatakan, Indonesia memiliki 3 aset terbesar yang menjadi faktor pendorong tumbuh dengan cepat. Pertama, faktor demografi penduduk, yakni banyaknya penduduk usia produktif. Kedua, stabilitas demokrasi. Ketiga, faktor melimpahnya sumber daya alam dengan harga komoditas yang terus meningkat. (pengusaha/usahawan) yang cukup dan potensial, Indonesia bisa menjadi 'pemain' handal berskala internasional.
Indikator dari pertumbuhan dapat dilihat dari jumlah wirausaha. Singapura memiliki wirausahawan sekitar 7,2%; Amerika serikat 2,14%; sedangkan Indonesia, dari 220 juta lebih penduduk, hanya memiliki sekitar 400.000 pelaku usaha mandiri atau sekitar 0,18%. Titik lemah Indonesia saat ini terletak di bidang ekonomi. Menurut JK, perekonomian Indonesia belum mampu mensejahterakan masyarakat secara luas dan merata. Hal itu bisa terjadi karena tidak banyak umat Islam yang menguasai dunia perekonomian, padahal jumlah umat Islam adalah terbesar di Indonesia.
Masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau profesi lainnya ketimbang menjadi pengusaha.Oleh karena itu, umat Islam dan masyarakat Indonesia harus mulai bangkit menggali semua potensi ekonominya, sebab potensi ekonomi ini merupakan suatu kemutlakan yang harus diupayakan.
Substansi dari kesuksesan para pengusaha adalah sabar, ulet, dan konsisten dalam menjalankan usahanya. Banyak contoh dari kalangan muda yang telah hidup sejahtera di usia yang masih belia. Tidakkah kita semua bisa bermimpi bersama dengan semboyan, "muda kaya raya, di akhir hayat kita masuk surga".
Terinspirasi dari Dewi Amanatun Suryani, SIP, MPA
Komentar
Posting Komentar